Minggu, 21 Juli 2013

Hot Markets News 7/22/2013


HOT MARKETS NEWS | monexnews

Hot Markets News | monexnews.com
Forex
Dollar Anjlok Pada Outlook Fed, Yen Melonjak Setelah Kemenangan Abe

 Dollar melemah terhadap sebagian mata uang utama seiring para trader kecewa dengan perkiraan awal pengurangan stimulus oleh Federal Reserve. Yen melonjak setelah partai yang berkuasa di Jepang memenangi pemilihan di upper house (MPR).
Mata uang AS kembali memperpanjang penurunan mingguan terhadap euro seiring Bill Gross dari Pacific Investment Management mengatakan bahwa dia perkirakan the Fed tidak akan mengetatkan kebijakan sampai awal 2016. Ketua Fed Ben Bernankepada pekan lalu mengatakan bahwa "terlalu cepat" untuk memutuskan waktu untuk pengurangan pembelian obligasi. Yen naik terhadap 16 mata uang utama setelah partai Perdana Menteri Shinzo Abe memiliki kontrol di parlemen Jepang, meningkatkan kecemasan tentang apakah dia bisa fokus pada reformasi strukstural atau pada memperkuat pertahanan dan pembenahan konstitusi.

"Pasar  sudah diposisikan untuk penguatan dollar, jadi setiap data ekonomi AS yang mengecewakan atau komentar yang dovish dari para pembuat kebijakan dapat mengirimkan dollar bergerak melemah," kata Yunosuke Ikeda, kepala riset mata uang du Nomura Securites Co. di Tokyo." Data terakhir menunjukkan ada sedikit perlambatan, memberikan alasan yang baik untuk mengurangu posisi spekulatif pada dollar yang bullish."
Hot Markets News | monexnews.com
Stock Index
Pesimisme Pemulihan Jebloskan Shanghai

Bursa saham China daratan merosot di perdagangan sesi siang hari Senin (22/7) lantaran kekhawatiran ekonomi ternyata mampu menandingi keputusan PBOC (People's Bank of China) dalam menghapus batas bawah suku bunga kredit perbankan, sehingga koreksi tersebut turut membebani saham-saham yang diperdagangkan di bursa Hong Kong.
Saham China Construction Bank Corp. nampak merugi 1.2% dan saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd. melemah 0.8% di bursa Shanghai. Pelemahan saham terutama akibat ekspektasi bahwa penghapusan batas bawah suku bunga kredit tidak akan membantu pendapatan bank, termasuk mendongkrak perekonomian. Saham lainnya yang turut melemah diantaranya Poly Real Estate Group Co. yang jatuh hingga 2% dan Datang International Power Generation Co. melorot 1.3%.
Sementara di lantai bursa Hong Kong, sektor perbankan China mencatatkan gain tipis kurang dari 1%, dan saham China Resources Land Ltd. tercatat menguat 1.4%. Sedangkan indeks Shanghai Composite China tercatat melemah -0.52% atau merosot hingga -10.440 poin pada kisaran 1982.207. Pelemahan bursa Shanghai terutama karena terseret turun oleh saham sektor perbankan akibat munculnya ekspektasi bahwa penghapusan batas bawah suku bunga kredit tesebut tidak akan membantu pendapatan bank, termasuk tidak akan bisa mendongkrak perekonomian.
Pesimisme tersebut nampak kian bertambah lantaran otoritas Beijing terlihat enggan mengeluarkan kebijakan stimulus tambahan demi mendongkrak ekonominya meskipun menghadapi melambatnya pertumbuhan. Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja di kisaran level saat ini secara umum masih wajar. Namun demikian Li Keqiang menegaskan bila pertumbuhan terus menerus berada di bawah "bottom line", tidak menutup kemungkinan dapat memicu sebuah perubahan kebijakan. Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan China Lou Jiwei yang menuturkan bahwa pemerintah kemungkinan tidak akan memberikan stimulus fiskal yang besar pada tahun ini.
Hot Markets News | monexnews.com
Gold Updates
Emas Reli Atas Outlook Fed Serta Meningkatnya Permintaan Cina

Emas melonjak ke level tertinggi dalam sebulan seiring mulai berkurangnya perkiraan bahwa Federal Reserve akan segera mengurangi pengurangan stimulus yang juga telah membuat dollar melemah, sementara itu investor berspekulasi bahwa permintaan emas mungkin akan meningkat setelah Chinamengubah aturan pinjaman.
Emas menguat sekitar 1.8% di level $1.319 per ons, level tertinggi sejak 20 Juni, dan saat ini emas di perdagangkan di kisaran $1.316 ( pada saat penulisan). Kepemilikan di SPDR Gold Trust, bursa terbesar yang memperdagangkan emas , turun sebanyak 0.7% pada pekan lalu. 
Emas naik sebesar 0.8% pada pekan lalu, ditutup dengan penguatan kembali untuk tingkat mingguan sejak bulan Mei, setelah ketua Fed Ben S. Bernanke mengindikasikan bahwa terlalu cepat untuk memutuskan untuk memulai pengurangan pembelian obligasi, yang menyebabkan melemahnya dolar. The People Bank of China (PBOC) pada tanggal 19 Juli mengatakan bahwa mereka akhiri batas bawah suku bunga pinjaman kredit, sebuah langkah yang mungkin menawarkan konsumen untuk memiliki lebih banyak kemampuan untuk membeli.
"Sentimen investor terhadap investor tampaknya menjadi lebih positif setelah komanter Bernanke pada pekan lalu dan kita mungkin akan melihat lebih banyak aksi short-covering dalam jangka pendek seiring dollar AS  akan di jual, kata Lv Jie seorang analis di Cinda Futures Co., di China. Aksi short covering mengacu untuk akhiri taruhan pada kerugian.
Hot Markets News | monexnews.com
Commodity
Pelemahan Dollar Turut Kuatkan Harga Minyak

Harga minyak menguat pada hari Senin, dengan melemahnya dollarmemberikan dukungan untuk komoditas ini untuk mencapai level tertinggi baru dalam 52-pekan.
Komoditas yang berdenominasi terhadap dollar mendapat keuntungan dari penurunangreenback, dengan bergerak membebani indeks dollar. Dollar kehilangan tenaga terhadap yen Jepang seiring partai penguasa Perdana Menteri Shinzo Abe dapat mengkonsolidasikan kekuatannya dalam pemilihan di akhir pekan.
Harga minyak dan komoditas lainnya yang berhubungan dengan dollar cenderung menguat ketika mata uang AS kehilangan daya, seiring sumber daya menjadi sedikit lebih murah untuk di beli bagi pemilik mata uang lainnya.
Para investor pada Senin malam mungkin akan melihat tanda untuk permintaan energi dari pembacaan bulan Juli pada aktivitas manufaktur AS, data aktivitas nasional dari Chicago Fed, dan penjualan rumah yang sudah ada di bulan Juni.
Penurunan terbaru pada persediaan minyak mentah AS dan kekacauan politik di Mesir telah membantu menguatkan harga minyak hampir 15%  dari empat pekan lalu.
"Membaiknya fundamental, berkurangnya kecemasan pada pengurangan QE (Federal Reserve) dan masih  tegangnya situasi geopolitik telah mendorong ke atas pada harga minyak dalam beberapa pekan terakhir, namun peningkatan mungkin tidak bertahan," tulis analis komoditas Barclays.
"Kami perkirakan kenaikan harga minyak  akan kehabisan tenaga, seiring lemahnya permintaan yang membatasi kenaikan, dan kami perkirakan minyak Brent akan berada di kisaran rata-rata $107 per barel ( di kuartal ketiga), sedikit dibawah level harga saat ini.  
Hot Markets News | monexnews.com
CFD
Apple Sedang Menguji Layar Yang Lebih Besar Untuk iPhone & iPad
Apple Inc. sedang menguji layar yang lebih besar untuk iPhone dan tabletnya, di laporkan oleh Wall Street Journal pada hari Senin,  langkah ini  mungkin bertujuan untuk menjadi lebih baik dari rivalnya yaitu Samsung Electronics Co. Laporan mengutip dari pejabat yang bekerja di perusahaan pemasok Apple yang mengatakan bahwa perusahan meminta prototype layar smartphone yang lebih besar dari iPhone saat ini yang berukuran 4 inci dan layar tablet  yang besarnya hampir 13 inci, dia menambahkan bahwa perangkat tersebut mungkin masih belum pernah di pasarkan. Versi terbaru dari tablet iPad Apple berukuran sebesar 9.7 inci 


Online trading :  
Forex | Hangseng | Nikkei | Kospi | Dow jones | S&P | Nasdaq  
FTSE100 | Dax30 | Gold (XAUUSD)| Silver | Oil | Saham Amerika (CFD) |Saham Hongkong (CFD | saham Jepang (CFD)

Keterangan lebih lanjut : 
Hub :  



Albertus Budianto  
085697583031
08179880027
PIN :2144cef3
email :albertus.budianto@yahoo.com 

Mini account mulai dari Rp.5.000.000  
Reguler account mulai dari Rp.50.000.000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar