Senin, 22 Juli 2013

Analisa dengan indikator RSI

  Di sini saya akan menjelaskan cara penggunaan indicator RSI dalam menentukan posisi apa yang harus di ambil pada market karena RSI termasuk salah satu indicator yang gampang digunakan
  RSI atau relative strength index adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur kejenuhan pasar . RSI memiliki skala dari 0 – 100 . Menurut pembuatnya, pasar dikatakan jenuh beli (overbought) jika RSI nya bernilai diatas 70 . Dan jenuh jual jika bernilai dibawah 30 .
Pada kondisi overbought atau oversold market berpotensi untuk balik arah . Sehinga fungsi RSI bisa dikatakan juga sebagai signal untuk pembalikan arah market. 
Penggunaan RSI tidak bisa berdiri sendiri , tapi menggunakan alat lain yang bisa befungsi sebagai pemberi signal ,di sini kita akan menggunakan indicator stoch 
Ketika kita trading menggunakan RSI , entry pointnya adalah :
- Buy ketika market oversold dan muncul candle jenis reversal seperti hammer, inverted hammer atau candle piercing .
- Sell ketika market overbought disertai munculnya candle jenis reversal seperti Shooting star , hanging man dan lainnya. 



Perlu diperhatikan bahwa jika kita menggunakan RSI sebagai penentu kondisi untuk balik arah , gunakan hanya ketika market sedang sideways . 
Selain dua entry point di atas , RSI juga bisa berdiri sendiri sebagai signal untuk membuka posisi yaitu hanya jika terjadi konvergen atau divergen . Seperti ini :


Para pengagum RSI selalu membayangkan betapa mudahnya memakai indikator tersebut. Betapa tidak, RSI selalu dikaitkan tentang pola harga jenuh dan gambaran harga yang bisa dilihat sebagai batas low atau high pada saat trend berlangsung. Dengan adanya RSI, tugas trader dalam menganalisis terbantu. Bagaimana menurut anda ?














Tidak ada komentar:

Posting Komentar