Jumat, 19 Juli 2013

Market News 7/19/2013

Rupiah Kembali Terpuruk Untuk Hari Ke -11

 
Rupiah turun untuk hari ke 11 seiring bank sentral mengendalikan depresiasi yang bertahap pada nilai tukar mata uang dalam negeri.
Mata uang melemah melampaui level 10,000 per dollar pada pekan ini dan ini merupakan level terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Deputi Bank IndonesiaPerry Warjiyo pada tanggal 11 Juli mengatakan bahwa otoritas moneter telah memasok dollar kepasar dalam dua hingga tiga bulan terakhir seraya itu membuatrupiah turun secara perlahan-lahan. Cadangan devisa Indonesia turun sebesar $7.1 milyar di bulan Juni, penurunan terbesar sejak September 2011, dengan total cadangan devisa saat ini kurang dari $100 milyar untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.
"Kami perkirakan tekanan pada harga spot masih akan berlangsung," kata Thio Chin Loo, analis mata uang senior di BNP Paribas SA di Singapore."Bank Indonesia merilis kepemilikannya karena mengeluarkan cadangan devisa membuat mereka tidak nyaman, jadi ini memungkinan permintaan dollar masih akan terus meningkat."


Emas Menguat Seiring Diperkirakan Pembelian Fisik kemungkinan Meningkat


Emas naik untuk hari kedua atas spekulasi permintaan akan naik setelah harga tergelincir dari level tertinggi dalam tiga pekan, walaupun kepemilikan aset di bursa yang memperdagangkan emas menurun.
Emas hanya sedikit berubah pada pekan ini setelah menguat sebesar 5.1% dalam periode lima hari sebelumnya, yang mana itu merupakan kinerja terbaik yang di tunjukkan dalam emas sejak Oktober 2011. Survei Bloomberg kepada para trader menunjukkan bahwa perdagangan akan bullish untuk minggu keempat, reli terpanjang sejak pasar bearish yang dimulai pada bulan April, setelah ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan pada pekan ini bahwa bank sentral "tidak menetapkan waktu untu menentukan perlambatan moneter."
Pembelian fisik tidaklah buruk untuk tahun ini namun itu mungkin masih belum cukup untuk melawan besarnya likuidasi di ETF, " kata Huang Fulong, seorang analis di CITICS Futures Co."Emas terus diperdagangkan dalam range seperti ini, didukung dengan pekan ini oleh pernyataan Bernanke yang membuat investor terus bertanya-tanya kapan di mulainya pelonggaran moneter."

Bursa Eropa Dibuka Rendah Seiring Bertemunya G20


Bursa saham Eropa dibuka rendah pada hari Jumat seiring para pemimpin dari kelompok G20 bertemu di Moskow.
Para menteri keuangan dan para bankir bank sentral dari negara G-20 berkumpul di Moskow pada hari Jumat. Para pemimpin tersebut akan membahas bagaimana mengatasi volatilitas pasar, tingkat pengangguran dan lambatnya pemulihan ekonomi.
Menjelang pertemuan selama dua hari tersebut, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan kepada Eropa bahwa ini saatnya untuk fokus dalam meningkatkan pertumbuhan untuk mendorong penciptaan tenaga kerja.
"AS yang kembali menjadi sumber kekuatan ekonomi dunia, hanya lima tahun setelah mereka menjadi pusat krisis global. Ini terjadi bukan suatu kebetulan," kata Lew kepada Financial Times pada hari Kamis." Di banyak belahan dunia, seperti Eropa, pertumbuhan terlalu lemah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, dan sangat penting untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan perekrutan oleh pihak swasta," tambah Lew.  

Minyak Melonjak ke Level Tinggi 16 Bulan


Penurunan di luar dugaan pada tingkat klaim pengangguran membantu mendorong harga minyak AS menuju level tinggi 16 bulan pada hari Kamis, mempersempit selisih dengan harga minyak Brent di tengah meningkatnya sinyal menguatnya tingkat permintaan minyak domestik. Seiring selera resiko investor memicu rally yang mendorong indeks bursa saham menuju rekor tinggi baru, harga minyak mentah AS melonjak bersama dengan bursa saham, menyentuh level tinggi pada $108.32 sebelum kemudian memangkas sedikit gainnya. 
"Perekonomian nampaknya sedang pulih, dan sejumlah sinyal menunjukkan kita telah melewati masa-masa terburuk," ucap Richard Hastings, strategis makro pada Global Hunter Securities. "Ada sedikit optimism terhadap kekuatan perekonomian, dan banyak sinyal berbeda menunjukkan perekonomian sedang pulih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar