Selasa, 06 Agustus 2013

Hot Markets News 8/6/2013


  
 | Selasa, 6 Agustus 2013
Hot Markets News | monexnews.com
Forex
Aussie Menguat Pasca RBA

Aussie menguat setelah Reserve Bank of Australia hanya memangkas suku bunga sebanyak 25 bps pada pertemuan Agustus. Meski pernyataan RBA masih dovish namun aksi short-covering cukup marak setelah sebelumnya sempat beredar isu bahwa RBA akan menurunkan suku bunga sebanyak 50 bps.
RBA menurunkan suku bunga dari 2,75% menjadi 2,50%; sesuai prediksi. Ini merupakan pemangkasan kedua kalinya untuk tahun 2013 seiring RBA berusaha mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi Australia. AUD/USD kini diperdagangkan 0.8960; menjauhi level rendah harian 0.8905  
"Pelonggaran kebijakan moneter dalam 18 bulan terakhir telah membantu aktivitas perekonomian dan efeknya masih dapat dirasakan di masa depan. Outlook inflasi masih menyediakan ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut," tulis pernyataan RBA yang juga masih mengkritik nilai tukar aussie. "Dollar Australia telah terdepriasi 15% sejak awal April namun masih tetap berada di level tinggi. Masih ada kemungkinan bagi nilai tukar untuk melanjutkan pelemahan seiring berjalannya waktu. Ini dapat membantu transisi perekonomian Australia.
Hot Markets News | monexnews.com
Stock Index
Indeks Utama Eropa Catat Start Beragam

Bursa saham Eropa terpantau mixed atau mencatat kinerja beragam pada pembukaan sesi Selasa (06/08). Setiap indeks saham benua biru memberikan respon bervariasi terhadap hasil putusan Reserve Bank of Australia beberapa jam lalu.
Bank Sentral Australia baru saja memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin ke level 2.50%. Putusan Reserve Bank of Australia tersebut sejalan dengan prediksi analis dan ekonom. Level 2.50% sendiri merupakan suku bunga terendah baru di Australia. Sedikit banyak investor masih terpengaruh oleh efek kuatnya data ekonomi zona Euro kemarin, di mana data terbaru mengindikasikan bahwa kawasan pengguna mata uang tunggal berada dalam jalur yang benar untuk keluar dari resesi. Data GDP kuartal II Italia akan dirilis dalam hitungan jam dan hasilnya diperkirakan lebih baik dibanding periode perhitungan sebelumnya. Perekonomian Italia diyakini melemah 0.4% dibanding kuartal I 2013 dan 2.2% dibandingkan kuartal II 2012. Namun demikian, laju perlambatan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Apabila laporan GDP Italia memenuhi ekspektasi analis, maka sentimennya bisa meluas ke indeks-indeks saham negara lain karena mencerminkan berkurangnya risiko penyebaran krisis ke wilayah tetangga. 
Indeks Stoxx 600 terpantau flat di level 304.71 dan indeks FTSE 100 Inggris melemah 0.1% ke 6,612.32. Sedangkan CAC 40 Prancis naik 0.1% ke 4,052.83 dan DAX Jerman turun 0.2% ke 8,384.38. Nilai tukar Euro terpantau di 1.32537 per Dollar.
Hot Markets News | monexnews.com
Gold Updates
Emas Tapaki Koreksi ke-5 Secara Beruntun

Harga emas Selasa sore (06/08) masih terpantau lemah sekaligus menapaki koreksi untuk lima sesi secara beruntun. Fase penurunan saat ini merupakan yang terpanjang dalam 3 bulan terakhir. Investor masih enggan mengoleksi lebih banyak logam mulia sampai ada kejelasan soal keberlanjutanstimulus Amerika Serikat.
Kontrak emas pengiriman bulan Desember kini bertengger di level rendah $1293.63 per ons (grafik: Monex Trader). Harga emas sempat anjlok lebih dari setengah persen pada sesi perdagangan hari Senin pasca dirilisnya laporan aktivitas sektor jasa Amerika. Data tersebut keluar pada angka yang lebih tinggi dibanding ekspektasi sehingga memicu kekhawatiran soal pencabutan stimulus moneter. Mengingat selama ini bank sentral mengutarakan komitmen stimulusnya berdasarkan iklim perbaikan ekonomi domestik.
Membaiknya sederet data ekonomi membuat harga emas merosot total sampai 0.9% pekan lalu. Sentimen negatif menguat setelah beberapa perusahaan keuangan menurunkan rekomendasinya terhadap produk investasi berbasis emas. Kontrak logam kuning runtuh dalam hitungan detik pasca laporan Institute for Supply Management memperlihatkan bahwa indeks sektor jasa melonjak ke 56% di bulan Juli dari catatan bulan sebelumnya, 52.2%. Ekonom dan pelaku pasar sendiri tadinya hanya memprediksi kenaikan 53.1%, seperti dipaparkan oleh hasil survei MarketWatch.

Salah satu sinyal negatif bagi pergerakan harga adalah munculnya komentar dari Dallas Federal Reserve Bank President, Richard Fisher, Senin lalu. Ia menyebut bahwa rasio pengangguran di level terkini 7.4% menandakan The Fed siap memperketat kebijakan moneternya. Apabila bank sentral benar-benar menarik stimulus $85 miliar per bulan sebelum akhir tahun, maka prospek harga emas akan semakin suram.
Hot Markets News | monexnews.com
Commodity
Minyak Mentah Tunggu Katalis Fundamental

Harga minyak mentah terpantau melemah hari ini (06/08) sekaligus menapaki koreksinya selama dua hari beruntun. Rilis data persediaan Amerika Serikat dalam beberapa jam ke depan akan menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Kontrak minyak untuk pengiriman bulan September turun sekitar 18 sen ke level $106.38 per barel di sesi perdagangan elektronik. Koreksi harga saat ini seakan memperpanjang pelemahan satu sesi sebelumnya sebanyak 38 atau setara 0.4% yang terjadi kemarin. Manuver harga terbentur oleh kabar membaiknya kondisi di Libya, terkait aksi protes pekerja di beberapa instalasi penting. Atas dasar itulah kekhawatiran terbatasnya suplai dari Libya mulai berkurang.
Meskipun laporan Institute for Supply Management memperlihatkan bahwa indeks sektor jasa melonjak ke 56% di bulan Juli dari catatan bulan sebelumnya (52.2%) kinerja harga tidak terlalu bagus. Faktor Libya lebih berpengaruh terhadap prospek permintaan minyak dunia ketimbang pemulihan ekonomi di Amerika. Penentu arah harga selanjutnya adalah laporan sektor perdagangan Amerika, yang juga bisa mencerminkan bagaimana kondisi permintaan produk ekonomi dari China dan Eropa. Data suplai minyak mingguan (sampai 2 Agustus 2013) juga akan dirilis dalam hitungan jam, di mana stok minyak diprediksi turun 2 juta barel. American Petroleum Institute tidak ketinggalan untuk meramaikan limpahan data fundamental hari ini, disusul oleh hasil survei Energy Information Agency (EIA) yang keluar hari Rabu besok.
Hot Markets News | monexnews.com
CFD
HSBC Bisa Terkena Denda $1,6 Miliar

HSBC Holdings Plc mengatakan bisa terkena denda $1,6 miliar untuk mengakhiri penyelidikan regulator AS atas kasus penjualan obligasi berbasis kredit perumahan. Federal Housing Finance Agency (FHFA) telah menuduh 18 bank salah dalam menjelaskan kualitas aset yang mendasari obligasi pada periode 2005 hingga 2008. UBS telah membayar $885 juta untuk mengakhiri penyelidikan dan begitu juga Citigroup dan General Electric tanpa mempublikasikan berapa jumlah denda yang dibayar.
"Berdasarkan informasi terakhir, denda dapat mencapai $1,6 miliar," tulis pernyataan HSBC. Bank terbesar di Eropa tersebut merupakan salah satu tersangka yang diincar oleh FHFA. HSBC utarakan penyelidikan atas kasus tersebut masih berlangsung dan FHFA tengah menuntut ganti rugi kepada perbankan yang telah menimbulkan kerugian ratusan juta dolar terhadap Fannie Mae dan Freddie Mac.



 

_______________________________________________________________________
Best regards,
Albertus Budianto

Monex Investindo Futures
YOUR No.1 Financial Partner

Forex | Hangseng | Nikkei | Kospi | Dow jones | S&P | Nasdaq
FTSE100 | Dax30 | Gold (XAUUSD)| Silver | Oil | Saham Amerika (CFD) |Saham Hongkong (CFD | saham Jepang (CFD)

Keterangan lebih lanjut hubungi :

Albertus Budianto
nomer          :085697583031
                   :08179880027
PIN              :2144cef3
Email           :albertus.budianto@yahoo.com
Blog pribadi   :http://albertus-gold.blogspot.com/

Mini account mulai dari Rp.5.000.000
Reguler account mulai dari Rp.50.000.000

Mau buka Demo Account Monex klik disini
Mau buka Mini Account Monex klik di sini 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar